Untuk
motor premium (premium menurut mayoritas masyarakat Indonesia) yang ada
di kisaran 30-40jt sekarang adalah CBR 150 (33 jt), CBR 250 (40 jt) dan
New Ninja KRR (34.3 jt) itu adalah OTR di Jakarta ya,, di Gorontalo
sana jelas harganya lebih tinggi karena ada biaya transport dan pajak
daerah, mungkin lebih mahal sampai 2-3jt kali ya… (Maaf ya Megelli 250
tidak Akang masukkan karena berbagai alasan!) Sekarang akan Akang bahas
satu persatu dari ketiga model tersebut berdasarkan pengetahuan yang
Akang punya dan data2 spesifikasi yang ada.
Model baru dan Motor Baru 30-40jt beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya Akang bahas dulu beberapa model baru dalam rentang 30-40 juta.. Seperti sudah kita tahu dari berbagai media pihak Suzuki mengkonfirmasi akan menghadirkan GW250 di 2012 ini, sepertinya paling lambat pertengahan tahun (untuk data lengkap dan spesifikasi perbandingan dengan CBR 250 silakan lihat di sini) Sedangkan untuk model facelift akan hadir New Kawasaki 150RR. Ninja 2 tak ini menurut informasi yang Akang dapatkan tetep menggunakan mesin yang sama, hanya terdapat perubahan cover body luar saja.
Untuk yang ada waktu sampai pertengahan tahun mungkin lebih bijak ditunda dulu beli motornya kali ya, nunggu kemunculan GW250,, tapi bagi yang ngebet sekarang pilihannya terbatas pada cbr 150r, cbr 250r dan Ninja 150KR.
Sebelumnya Akang bahas dulu beberapa model baru dalam rentang 30-40 juta.. Seperti sudah kita tahu dari berbagai media pihak Suzuki mengkonfirmasi akan menghadirkan GW250 di 2012 ini, sepertinya paling lambat pertengahan tahun (untuk data lengkap dan spesifikasi perbandingan dengan CBR 250 silakan lihat di sini) Sedangkan untuk model facelift akan hadir New Kawasaki 150RR. Ninja 2 tak ini menurut informasi yang Akang dapatkan tetep menggunakan mesin yang sama, hanya terdapat perubahan cover body luar saja.
Untuk yang ada waktu sampai pertengahan tahun mungkin lebih bijak ditunda dulu beli motornya kali ya, nunggu kemunculan GW250,, tapi bagi yang ngebet sekarang pilihannya terbatas pada cbr 150r, cbr 250r dan Ninja 150KR.
Dari
Sisi design ketiga motor merupakan model full cowling (berfairing) CBR
150R dan CBR 250R yang merupakan model paling baru sepertinya lebih
unggul (di mata Akang ya!!) ketimbang gaya full fairing klasik Ninja
150RR bahkan New Ninja 150RR pun masih kalah style dibanding CBR-series.
Seandainya masbro beli Ninja 150RR sekarang, dalam satu dua bulan
kedepan ketika ada 150RR baru maka akan semakin kelihatan jadul saja..
TAPIII… hal ini bukan masalah kalau masbro suka design klasik Ninja
150RR yang sekarang. Dalam hal selera, jangan dengerin kata orang,, toh
kita sendiri yang mersakan kepuasan.
Coba
perhatikan gambar di atas masbro, gaya Ninja 150RR yang baru terlalu
memaksakan niru Ninja 250 sehingga tidak ada harmonisasi antara tanki,
garis cowling/fairing depan dan body belakang. Kalau dilihat secara
perbagian mungkin bagus tapi bila dilihat secara motor keseluruhan jelas
acak2an.. Jauh banget dengan cbr-series dimana design keseluruhan
merupakan suatu kesatuan harmonisasi yang unik dan berkelas.. IMHO
Berat, Dimensi Motor dan Riding Position
Berdasarkan
tinggi badan Elvis Charles Deu yang 178cm, 70kg Akang pikir sih dari
riding position cocok menggunakan motor apapun baik cbr-series ataupun
ninja 150KRR.. Tidak satupun yang ketinggian. Kalau soal riding position
bisa dipilih sesuai selera. Ninja lebih ke sport dengan posisi
berkendara lebih nunduk dibanding cbr-series yang beraroma motor harian
dengan posisi berkendara lebih tegak (cbr 250 dan cbr 150 memiliki
riding position yang hampir sama percis).. Kalau untuk harian yang
mengutamakan kenyamanan dengan sesekali touring jelas Akang saranin
pilih cbr-series. Tapi kalau masbro suka menggenjot adrenalin sejak gas
dipuntir, jelas Ninja 150RR memberikan sensasi riding position sporty
yang diperlukan,, tapi dijamin mudah lelah dan gak nyaman dibawa touring
dan harian di lingkungan macet.
Dari
kecocokan tinggi dan berat badan 178 cm berat 70 kg perawakan tinggi
langsing, kayaknya lebih cocok dengan Ninja 150RR yang memiliki berat
kosong 128 kg (paling ringan diantara ketiganya) disusul cbr 150 dengan
berat kosong 138 kg, body cbr 150R sedikiiiit lebih kecil daripada cbr
250 yang berat mencapao 161 kg, kalau sekilas sih kedua cbr gak akan
kelihatan beda, baru kalau dijajarin kelihatan bedanya! Faktor berat
motor ini akan terasa kalau masbro parkir atau masuk keluar gang.
Apalagi seandainya masbro kerjanya di lapangan sering berpindah tempat
dan harus parkir di berbagai tempat, jelas body yang ringan lebih Akang
saranin. Kalau kerjanya Cuma di kantoran masuk pagi pulang sore,,,
frekuensi parkir Cuma sesekalai,, motor berat juga gak
masalah kali ya…
masalah kali ya…
Feeling dan Kenikmatan Berkendara (Performance??)
Untuk
hal kenikmatan berkendara jelas berbeda2 tiap orang dan tergantung cara
berkendara juga. Apalagi dari ketiga motor di atas karakternya berbeda
semua. CBR 250R memiliki power dan torsi yang besar rpm rendah dan
menengah (Max Power 27PS @8,500rpm Torsi 23Nm @
7000rpm) dengan bukaan throttle gas sedikit pun dengan ringannya bisa
ngacir dengan top speed lebih dari 150km/jam. Bagi pemakai harian yang
sesekali touring jauh dan suka kebut2an Akang saranin banget. Kelemahan
karakter mesin putaran rendah ini bagi orang Indonesia adalah suara yang
dihasilkan,,, walaupun 250cc dan mesin dohc tapi sama aja suaranya
dengan new megapro 150cc sohc karena beroperasi pada putaran rpm yang
hampir sama
CBR 150 berbeda dengan CBR 250 disetting untuk mengeluarkan power di putaran mesin tinggi ( 17.8PS @10,500 rpm)
cocok bagi yang suka kebut2an pada high rpm… Kelemahannya ya lemah di
putaran bawah. Kalau masbro pernah memakai Yamaha Vixion mungkin bakal
merasa cbr 150 lemah ketika start lho (Meskipun sama-sama 150cc, Vixion
disetting pada rpm rendah dan menengah seperti halnya cbr 250). Perlu
masbro ketahui bahwa mesin dohc 150 juga dipakai Suzuki Satria dengan
power yang lebih rendah ketimbang cbr 150, tapi dengan body Satria fu
yang kecil membuat motor ini lebih lincah di akselerasi awal, tapi jelas
kalah stabil saat kecepatan tinggi karena body bebeknya inferior
dibanding body motor sport cbr 150 CMIIW. Nilai positif bagi mesin dohc
cbr 150 yang berkarakter putaran tinggi adalah kepuasan saat motor di
putaran tinggi, apalagi ketika knalpot sudah diganti dengan aftermarket.
Feel berkendara ketika knalpot meraung di putaran 9-10 ribu rpm
dibandingkan 7,000 rpm motor lain dengan speed yang sama feel
berkendaranya sangat berbeda!!! dan itu kenikmatan tersendiri bagi rider
cbr 150…
Untuk Ninja 150 RR performa tak diragukan lagi. Walaupun 150cc tapi power sangat mumpuni 30.1 ps @10.500 rpm Torsi 21.6 Nm @9,000
rpm bahkan mampu mengungguli CBR 250R. Kenikmatan terbesar mengendarai
Ninja 150 adalah saat mekanisme super kips bekerja di putaran tinggi
(7000-8500rpm???) dimana terjadi kenaikan power secara signifikan dan
menimbulkan sensai yang berbeda dibanding mesin 4 tak. Kenikmatan dan
sensasi lain yang didapat dari mesin 2 tak adalah suaranya yang garing,
tapi ini sekaligus jadi kelemahan karena banyak orang misalnya Akang
sendiri benciiiii banget ma suara mesin 2 tak
Untuk
performa Akang gak bisa kasih rekomendasi, kembali ke individu masing2
lebih suka yang mana… Seperti yang Akang tulis di atas semua ada
keuntungan dan kekurangannya.
Sisi Teknologi dan Jaminan Sparepart
Secara umum ninja 150 menggunakan mesin teknologi 2-tak yang konon berdasarkan info yang Akang dengar sih Cuma ada di Indonesia. Teknologi ini tidak ramah lingkungan dan kemungkinan besar tidak akan bertahan seandainya kebijakan Euro 3 diberlakukan. Bisa jadi sebuah berkah karena masbro memiliki motor 2 tak generasi terakhir atau juga suatu musibah seandainya motor discontinue dan ketika ada masalah masbro kesulitan mencari sparepart. Tergantung masbro melihat dari sudut pandang mana. Ya walaupun setelah discontinue pabrikan wajib menjamin ketersediaan part 10 tahun mendatang dan strtuktur mesin 2-tak bisa ditangani bengkel pinggir jalan sekalipun,, kekhawatiran ketiadaan sparepart pasti ada.
Secara umum ninja 150 menggunakan mesin teknologi 2-tak yang konon berdasarkan info yang Akang dengar sih Cuma ada di Indonesia. Teknologi ini tidak ramah lingkungan dan kemungkinan besar tidak akan bertahan seandainya kebijakan Euro 3 diberlakukan. Bisa jadi sebuah berkah karena masbro memiliki motor 2 tak generasi terakhir atau juga suatu musibah seandainya motor discontinue dan ketika ada masalah masbro kesulitan mencari sparepart. Tergantung masbro melihat dari sudut pandang mana. Ya walaupun setelah discontinue pabrikan wajib menjamin ketersediaan part 10 tahun mendatang dan strtuktur mesin 2-tak bisa ditangani bengkel pinggir jalan sekalipun,, kekhawatiran ketiadaan sparepart pasti ada.
Sebaliknya
cbr-series apalagi cbr 250 menggunakan teknologi mesin 4-tak generasi
terbaru Honda global. Terutama penggunaan sistem injeksi yang ramah
lingkungan sudah lolos regulasi Euro 3… sehingga lebih terjamin di masa
mendatang baik sisi service maupun suplai sparepart. Hal negatif dari
teknologi ini adalah apabila di Gorontalo sana service center Honda
belum siap menangani nih motor… Walaupun saya yakin di tahun kedua
pemasaran
cbr 250 sepertinya bengkel resmi Honda pasti sudah sangat siap,, sekali lagi
kekhawatiran pasti ada toh
cbr 250 sepertinya bengkel resmi Honda pasti sudah sangat siap,, sekali lagi
kekhawatiran pasti ada toh
Fuel Consumption
Hmm,, maaf nih ya, mau sedikit nyindir temen Akang yang mau beli cbr 150R tapi mau ngasih minum premium dan memikirkan keiritan. Jangan pernah pikirkan effisiensi bahan bakar bila masbro beli motor premium di atas 30 juta. Kalau masih mikirin hal ini mendingan lebih baik masbro pikir ulang deh untuk beli motor kelas ini, karena berarti kebutuhan pokok hidup yang lain masih harus diperhatikan dan artinya masbro maksa2in beli motor ini! IMHO.
Yang ingin Akang bahas adalah pemilihan konsumsi bahan bakar. Berhubung bro Elvis ada di Gorontalo Akang gak tahu apa suplai bbm pertamax disana lancar atau tidak.. Hal ini dikarenakan cbr 250 direkomendasikan menggunakan pertamax, pun juga dengan cbr 150,, tapi keuntungan cbr 150R ini adalah adanya sistem injeksi khusus untuk Indonesia dimana timing pengapian bisa menyesuaikan bila terpaksa disuplai bbm premium… (ingat ya premium buat warga yang memerlukan subsidi, bukan untuk masbro yang kebeli motor 30jt ke atas!) kalau Ninja 150RR rekomendasinya memang menggunakan premium karena kompresinya yang rendah… CMIIW
Hmm,, maaf nih ya, mau sedikit nyindir temen Akang yang mau beli cbr 150R tapi mau ngasih minum premium dan memikirkan keiritan. Jangan pernah pikirkan effisiensi bahan bakar bila masbro beli motor premium di atas 30 juta. Kalau masih mikirin hal ini mendingan lebih baik masbro pikir ulang deh untuk beli motor kelas ini, karena berarti kebutuhan pokok hidup yang lain masih harus diperhatikan dan artinya masbro maksa2in beli motor ini! IMHO.
Yang ingin Akang bahas adalah pemilihan konsumsi bahan bakar. Berhubung bro Elvis ada di Gorontalo Akang gak tahu apa suplai bbm pertamax disana lancar atau tidak.. Hal ini dikarenakan cbr 250 direkomendasikan menggunakan pertamax, pun juga dengan cbr 150,, tapi keuntungan cbr 150R ini adalah adanya sistem injeksi khusus untuk Indonesia dimana timing pengapian bisa menyesuaikan bila terpaksa disuplai bbm premium… (ingat ya premium buat warga yang memerlukan subsidi, bukan untuk masbro yang kebeli motor 30jt ke atas!) kalau Ninja 150RR rekomendasinya memang menggunakan premium karena kompresinya yang rendah… CMIIW
Kesimpulan
Kalau masbro senang dengan sensasi suara mesin 4-tak di rpm tinggi cbr 150R pilihannya, lebih ringan dari CBR 250 dan masih bisa dikasih minum premium sayang kurang menggigit di putaran rendah dan dari segi performance paling rendah dibanding 2 motor lainnya. Kalau masbro suka kebut-kebutan mompa adrenalin, tidak terlalu concern pada lingkungan, tidak memikirkan kalau dalam 3-4 tahun mendatang mesin 2-tak bakal distop produksinya, senang suara knalpot garing 2-tak, suka motor yang ringan gak ribet,, Ninja 150rr pilihannya, Secara pribadi nih kalau Akang disuruh milih… pilihan terbaik adalah CBR 250R . Style, Performance, Teknology dan Gengsi semua dapet… sebanding dengan harga yang dikeluarkan.. IMHO Meskipun bodynya berat,, buat masbro Elvis yang tingginya 178cm sepertinya gak jadi halangan kan apalagi di Gorontalo gak ada macet kaya di Jakarta…
Kalau masbro senang dengan sensasi suara mesin 4-tak di rpm tinggi cbr 150R pilihannya, lebih ringan dari CBR 250 dan masih bisa dikasih minum premium sayang kurang menggigit di putaran rendah dan dari segi performance paling rendah dibanding 2 motor lainnya. Kalau masbro suka kebut-kebutan mompa adrenalin, tidak terlalu concern pada lingkungan, tidak memikirkan kalau dalam 3-4 tahun mendatang mesin 2-tak bakal distop produksinya, senang suara knalpot garing 2-tak, suka motor yang ringan gak ribet,, Ninja 150rr pilihannya, Secara pribadi nih kalau Akang disuruh milih… pilihan terbaik adalah CBR 250R . Style, Performance, Teknology dan Gengsi semua dapet… sebanding dengan harga yang dikeluarkan.. IMHO Meskipun bodynya berat,, buat masbro Elvis yang tingginya 178cm sepertinya gak jadi halangan kan apalagi di Gorontalo gak ada macet kaya di Jakarta…
0 komentar:
Posting Komentar